4 Keluhan wanita saat bercinta



VIVAnews - Seiring berjalannya perkawinan, kehidupan seks seringkali menjadi proritas ke sekian bagi pasangan suami istri. Hal ini bisa disebabkan dengan semakin padatnya kesibukan wanita di dunia karier dan dalam urusan rumah dan anak-anak.

Tak mengherankan jika problem mulai bermunculan dalam kehidupan seks wanita menikah. Apa sih, masalah yang paling banyak dikeluhkan wanita?

1. Kapan Sampai Puncaknya?

Foreplaynya begitu mendebarkan, tetapi puncak nikmatnya, kok, standar saja? Setelah sekian menit, tanda-tanda tubuh 'meledak' karena orgasme tak datang juga. Apa yang terjadi?

Keluhan seks sulit orgasme memang paling banyak dikeluhkan wanita.

Ada wanita yang baru bisa menikmati 'puncak', hanya kalau posisinya di atas. Ada yang hanya mendapatkannya saat diberikan stimulasi oral dari pasangan. Bahkan banyak wanita yang tidak bisa terangsang dengan stimulasi jenis apapun baik manual maupun oral. Namun, yang paling fatal, ternyata 10% dari total wanita di Indonesia mengaku tak tahu rasanya
orgasme, karena tak pernah mengalaminya.

Pemicu sulit orgasme diyakini tak hanya satu faktor. Bisa karena masalah fisik seperti
kelelahan, masalah medis (gangguan pembuluh darah dan syaraf hingga konsumsi obat penenang maupun darah tinggi), hingga masalah psikis, seperti rasa cemas yang berlebih

2. Kurangnya Pelumas

Soal foreplay, Anda dan pasangan rasanya sama-sama juaranya. Aneka gaya seru bisa diciptakan sebelum memulai permainan. Tetapi, kenapa daerah V tetap terasa kering atau tidak ada lubrikasi? Penyebabnya, bisa beragam karena foreplay yang kurang lama, stres, penyakit diabetes, pengaruh obat juga, kebiasaan mengonsumsi alkohol berkelebihan.

3. Tak ada energi untuk bercinta

Suami mengajak bercinta, Anda malah sibuk mengeluarkan seribu alasan, capeklah, kepala pusinglah, bahkan pura-pura tidur. Kondisi ini secara fisik bisa dipicu oleh 3 hal, utama yaitu kerusakan saraf, penurunan aliran darah ke organ kelamin, dan faktor hormonal. Faktor hormonal biasanya muncul pada Anda yang telah menggunakan alat kontrasepsi KB, baru melahirkan, menyusui, dan pasca-histerektomi (pengangkatan rahim).

4. Nyeri di bagian organ intim

Vagina terasa nyeri seperti terbakar memang bisa mengganggu acara bercinta. Hal inilah yang dinamakan dyspareunia, yakni nyeri saat berhubungan seks, yang merupakan problem yang kerap dialami wanita.

Penyebabnya, bisa karena kurangnya lubrikasi didaerah vagina, luka bekas episiotomi (pengguntingan di daerah anus dan vagina saat persalinan untuk melebarkan jalan lahir), penipisan dan pengeringan dinding vagina akibat kurang estrogen, hingga infeksi jamur. Agar diagnosis tepat, untuk kasus seperti ini segera berkonsultasi dengan ginekolog.

Sumber : www.vivanews.com