|
|
|
|
|
|
VIVAnews - Seiring berjalannya perkawinan, kehidupan seks
seringkali menjadi proritas ke sekian bagi pasangan suami istri.
Hal ini bisa disebabkan dengan semakin padatnya kesibukan wanita
di dunia karier dan dalam urusan rumah dan anak-anak.
Tak mengherankan jika problem mulai bermunculan dalam kehidupan
seks wanita menikah. Apa sih, masalah yang paling banyak
dikeluhkan wanita?
1. Kapan Sampai Puncaknya?
Foreplaynya begitu mendebarkan, tetapi puncak nikmatnya, kok,
standar saja? Setelah sekian menit, tanda-tanda tubuh 'meledak'
karena orgasme tak datang juga. Apa yang terjadi?
Keluhan seks sulit orgasme memang paling banyak dikeluhkan
wanita.
Ada wanita yang baru bisa menikmati 'puncak', hanya kalau
posisinya di atas. Ada yang hanya mendapatkannya saat diberikan
stimulasi oral dari pasangan. Bahkan banyak wanita yang tidak
bisa terangsang dengan stimulasi jenis apapun baik manual maupun
oral. Namun, yang paling fatal, ternyata 10% dari total wanita
di Indonesia mengaku tak tahu rasanya
orgasme, karena tak pernah mengalaminya.
Pemicu sulit orgasme diyakini tak hanya satu faktor. Bisa karena
masalah fisik seperti
kelelahan, masalah medis (gangguan pembuluh darah dan syaraf
hingga konsumsi obat penenang maupun darah tinggi), hingga
masalah psikis, seperti rasa cemas yang berlebih
2. Kurangnya Pelumas
Soal foreplay, Anda dan pasangan rasanya sama-sama juaranya.
Aneka gaya seru bisa diciptakan sebelum memulai permainan.
Tetapi, kenapa daerah V tetap terasa kering atau tidak ada
lubrikasi? Penyebabnya, bisa beragam karena foreplay yang kurang
lama, stres, penyakit diabetes, pengaruh obat juga, kebiasaan
mengonsumsi alkohol berkelebihan.
3. Tak ada energi untuk bercinta
Suami mengajak bercinta, Anda malah sibuk mengeluarkan seribu
alasan, capeklah, kepala pusinglah, bahkan pura-pura tidur.
Kondisi ini secara fisik bisa dipicu oleh 3 hal, utama yaitu
kerusakan saraf, penurunan aliran darah ke organ kelamin, dan
faktor hormonal. Faktor hormonal biasanya muncul pada Anda yang
telah menggunakan alat kontrasepsi KB, baru melahirkan,
menyusui, dan pasca-histerektomi (pengangkatan rahim).
4. Nyeri di bagian organ intim
Vagina terasa nyeri seperti terbakar memang bisa mengganggu
acara bercinta. Hal inilah yang dinamakan dyspareunia, yakni
nyeri saat berhubungan seks, yang merupakan problem yang kerap
dialami wanita.
Penyebabnya, bisa karena kurangnya lubrikasi didaerah vagina,
luka bekas episiotomi (pengguntingan di daerah anus dan vagina
saat persalinan untuk melebarkan jalan lahir), penipisan dan
pengeringan dinding vagina akibat kurang estrogen, hingga
infeksi jamur. Agar diagnosis tepat, untuk kasus seperti ini
segera berkonsultasi dengan ginekolog.
Sumber :
www.vivanews.com |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|