|
|
|
|
|
|
KOMPAS.com - Kelahiran bayi baru bukan hanya membahagiakan tapi
juga melelahkan. Tak heran bila 20 persen ibu yang baru bersalin
mengaku gairah seksnya jadi berkurang dan 21 persen lainnya
bahkan kehilangan hasrat untuk bermesraan.
Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan redupnya gairah seks
ini. Pertama adalah rasa kelelah setelah mengurus bayi seharian.
Terutama pada minggu-minggu pertama kehadiran bayi. Pada masa
ini biasanya bayi menuntut perhatian lebih dari orangtuanya,
belum lagi bila ibu harus begadang untuk menyusui atau
menggendong bayi.
Kondisi tersebut bukan hanya melelahkan secara fisik tapi juga
psikis. Saat Anda memiliki waktu untuk diri sendiri, yang
pertama kali ingin dilakukan adalah beristirahat, bukannya
bermesraan dengan suami.
Faktor kedua adalah kondisi tubuh yang masih dalam tahap
pemulihan pasca proses melahirkan. Rasa sakit akibat jahitan di
sekitar vagina atau di sekitar jahitan caesar juga sering jadi
faktor penghalang para ibu untuk melakukan hubungan seks.
Kebanyakan perempuan juga mengkhawatirkan rasa sakit dan tidak
nyaman yang mungkin dialami saat intercouse pertama kali setelah
melahirkan. Faktor penghalang lainnya adalah merasa kurang
menarik karena bentuk tubuh belum kembali seperti semula.
Perasaan ini memiliki dampak sangat besar karena bisa
menimbulkan rasa tidak nyaman di hadapan suami.
Faktor lainnya adalah kecemasan. Misalnya khawatir akan hamil
kembali sebelum waktu yang diinginkan, takut produksi ASI akan
terganggu, serta berbagai kecemasan lain yang bisa mengganggu
libido dan mood untuk bercinta.
Kabar baiknya, penurunan gairah ini sifatnya sementara.
Dibutuhkan dukungan dan pengertian pasangan pada kondisi si ibu
untuk mengembalikan kembali kehangatan hubungan suami istri.
Kerjasama antara suami dan istri dalam merawat bayi juga bisa
meningkatkan ikatan fisik dan emosional.
Sumber :
www.kompas.com |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|