G-SPOT, istilah yang dikenal luas sebagai titik (spot)
rahasia pada organ genital wanita yang membawanya merasakan
kesenangan luar biasa. Sebenarnya, keberadaa G-Spot mitos atau
fakta? Kajian terbaru mengatakan G-spot adalah mitos belaka.
Para peneliti dari King's College London mengklaim tak ada bukti
tentang adanya G-spot. Padahal menurut dugaan sebelumnya, G-spot
adalah sebuah kumpulan saraf internal yang bisa membawa wanita
pada orgasme atau tingkat kepuasaan yang melampaui imajinasinya.
Demikian seperti okezone kutip dari Femalefirst, Senin (4/1/10).
Kajian memasukkan data dari hampir 2000 wanita. Andrea Burri,
ketua penelitian mengatakan pada the Times bahwa penelitian
dimaksudkan untuk mengurangi perasaan takut dan ketidakcakapan
seksual pada banyak orang, baik pria maupun wanita saat ingin
menemukan titik sensitif tubuh wanita.
"Agak tidak bertanggung jawab mengklaim adanya suatu entitas
yang tidak pernah benar-benar teruji dan memberikan perasaan
tertekan pada wanita, juga pria," kata Burri.
Para peneliti mengatakan sejauh ini kajian terbesar yang pernah
dilakukan dan menunjukkan hasil cukup meyakinkan tentang G-spot
adalah subyektif. Mereka mencapai kesimpulan tersebut setelah
mengkaji lebih dari 1800 wanita Inggris yang semuanya pasangan
kembar, baik kembar identik maupun kembar tidak identik.
Penelitian tersebut mengatakan, jika salah satu kembar identik
dilaporkan memiliki G-spot, maka kemungkinan saudara kembarnya
juga memberikan hasil yang sama. Namun tidak ada pola semacam
itu muncul, yang menunjukkan G spot adalah masalah pendapat
subjektif wanita.
Penelitian ini telah ditantang, terutama setelah sebuah artikel
yang diterbitkan dalam Journal of Sexual Medicine yang
mengatakan G-spot benar-benar nyata.
Beverly Whipple dari Rutgers, yang mempopulerkan istilah G-spot
pada tahun 1981 dalam bukunya "The G-Spot And Other Recent
Discoveries About Human Sexuality", mengatakan penemuan terbaru
tersebut "cacat" karena mengabaikan dan tidak turut
memperhitungkan aktivitas seksual pada kaum lesbian dan
biseksual.
Tim Spector, co-author penelitian menegaskan, "Wanita bisa
dikatakan mempunyai G-spot disebabkan oleh diet atau olahraga,
tapi kenyataannya, hampir tidak mungkin untuk menemukan ciri
yang nyata."(ftr)
Sumber :
www.okezone.com |