Sehat lewat sexual healing



KITA semua tahu bahwa bercinta membuat perasaan kita baik, tubuh sehat, dan rileks. Sebenarnya, bagaimana keampuhan seks (sexual healing) dalam dalam mencapai tujuan tersebut?

Apakah seks benar-benar membantu kita mencapai kesehatan yang lebih baik dan hidup yang lebih bahagia untuk jangka panjang? Walaupun ada beberapa kajian terdahulu yang mengaitkan seks dan kematian, sebuah kajian Welsh terakhir menunjukkan fakta bahwa pria yang bercinta secara teratur (tiga kali atau lebih dalam seminggu) berumur lebih panjang daripada pria yang bercinta hanya satu atau dua kali seminggu.

Faktanya, pasangan menikah hidup lebih lama ketimbang mereka yang single. Tapi, hal tersebut tentu dipengaruhi oleh banyak faktor lain, seperti tingkat stres, pola makan, olahraga, istirahat, dan sebagainya.

Berikut beberapa temuan seputar hubungan antara intercourse dan sexual healing, seperti dikutip Askmen.

Seks mengurangi risiko penyakit jantung

Sebuah studi yang dipublikasikan di the Journal of the American College of Cardiology menemukan hasil bahwa pria penderita disfungsi ereksi berisiko 58 persen lebih besar terhadap risiko penyakit kardiovaskular. Namun temuan tersebut tidak membuktikan bahwa hanya dengan bercinta secara teratur, risiko penyakit jantung berkurang.

Faktor pendukung seseorang menderita disfungsi ereksi dan penyakit jantung adalah sama di mana ereksi Anda layaknya jantung yang mengandalkan kemampuan darah untuk mencapai "tempat" yang tepat dan bertahan di sana. Selama ereksi, urat dan arteri melebar dan berkontraksi.

Merokok, kebiasaan makan yang buruk, kurang olahraga, dan gaya hidup tidak sehat berdampak pada kemampuan tubuh untuk menjalankan fungsi ini dengan melemahkan urat dan arteri. Jadi, bukan seks yang mengurangi risiko penyakit jantung dan disfungsi ereksi, tapi cara Anda memperlakukan tubuhlah yang berdampak pada seks.

Banyak penelitian yang memfokuskan diri pada pengaruh hormon pada libido, rasa terangsang, dan orgasme. DHEA (dehydroepiandrosterone) dan testosteron adalah kunci dalam libido. Kedua hormon tersebut terhubung untuk mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, dan melindungi otot jantung dari serangan jantung. Itu mengapa para dokter tidak menyarankan Anda untuk bercinta setelah terkena serangan jantung.

Seks mengurangi risiko kanker prostat

Beberapa kardiologis melihat hubungan antara ketidaksempurnaan ejakulasi dengan kanker prostat. Prostat bekerja memproduksi dan menyimpan cairan untuk ejakulasi. Menyimpan cairan prostat dalam waktu lama bukanlah ide yang baik, seperti sebuah pot bunga tanpa aliran air masuk-keluar.

Tubuh Anda selalu bergerak, mengosongkan, mengisi, dan melengkapinya lagi. Saat cairan prostat stagnan atau tanpa aktivitas, hal tersebut memicu masuknya racun ke tubuh. Mengosongkan prostat secara teratur lewat ejakulasi adalah cara yang baik untuk menjaga prostat tetap sehat dan mendorongnya untuk memproduksi cairan baru yang kaya oksigen dan nutrisi.

Pijat prostat juga termasuk sexual healing karena lewat pijatan, cairan prostatic yang keluar akan penuh kembali.

Seks meningkatkan sistem kekebalan tubuh

Wilkes University di Pennsylvania menunjukkan fakta bahwa orang yang berhubungan intim dua kali seminggu memiliki tingkat antibodi (immunoglobulin) lebih tinggi. Antibodi ini berguna meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Sebuah studi lain di the Ohio University College of Osteopathic Medicine memaparkan, orgasme meningkatkan level sel lymphocyte T3 dan T4 (sel darah putih yang memproduksi antibodi untuk memerangi infeksi) sebanyak 20 persen.


Seks mengurangi depresi

Depresi seringkali membuat hasrat seks pria nge-drop, dan antidepressant adalah pembunuhnya. Produksi testosteron mengurangi depresi pada pria. Menurut the American Psychological Society, pria (juga wanita) yang bercinta secara teratur mengurangi depresi.

Olahraga secara umum membuat mood kita baik. Olahraga (termasuk bercinta) mengurangi jumlah kortisol dalam otak yang bertanggung jawab terhadap stres.

Oxytocin, bahan kimia lainnya yang tak kalah penting, meningkatkan keintiman, menghapus kesedihan dan kesendirian, serta membatu kita lebih dekat dengan pasangan. Bahan kimia ini juga mengurangi stres dan ketegangan. (ftr)

Sumber : www.okezone.com