1. Rhoma Irama adalah singkatan dari Raden haji Oma Irama,
lahir 11 Desember 1946 di Tasikmalaya,.Ia bergelar raden
karena kedua orang tuanya mengalir darah bangsawan.
Merupakan putra kedua dari 12 bersaudara
2. Ayahnya, Raden Burdah Anggawirya merupakan komandan
gerilyawan Garuda Putih pada zaman kemerdekaan. Ia memberi
nama Irama karena bersimpati dgn grup sandiwara asal Jakarta
Irama Baru yg pernah diundang menghibur pasukannya di
Tasikmalaya.
3. Ketika duduk di kelas 4 SD, Bing Slamet membawanya tampil
dalam show di Gedung SBKA (Serikat Buruh Kereta Api) di
Manggarai.
4. Ia belajar silat Cingkrik dgn Pak Rohimin di Kebon Jeruk
dan silat Sigundel di jalan Talang Jkt
5. Di SMA Negeri VIII Jakarta, ia pernah kabur dari kelas
lewat jendela karena ingin bermain musik dengan teman2nya
6. Di SMA, ia membentuk Band Gayhand.
7. Pernah tercatat sebagai siswa di SMA PSKD Jakarta, SMA
St. Joseph di Solo dan akhirnya menetap di SMA 17 Agustus
Tebet, Jakarta, lulus tahun 1964.
8. Masa SMA di Solo,ia melewati masa-masa sangat pahit. Ia
menjadi pengamen di jalanan kota Solo.ia ditampung di rumah
seorang pengamen bernama Mas Gito.
9. Sempat Kuliah di Fakultas Sosial Politik, Universitas 17
Agustus. Namun hanya bertahan setahun karena ketertarikannya
pada musik yg besar.
10. Selain penyanyi Orkes Melayu Candraleka dan Indraprasta,
Rhoma juga melantunkan suaranya bersama Band Tornado dan
Varia Irama Melody.
11. Mendirikan Soneta Group pada 13 Oktober 1970.
12. Pergaulan Rhoma dgn musik mempertemukannya dgn pimpinan
band perempuan Beach Girls, Veronica Agustina Timbuleng dan
menikahinya tahun 1972.
13. Pemerintah Orde Baru dgn alasan politik melarangnya
tampil di TVRI selama 11 tahun. Hal tersebut merupakan
dampak atas lagu-lagunya yg menyindir pemerintah
14. Rhoma membintangi film, seperti; Oma Irama Penasaran
(1976), Gitar Tua Oma Irama (1977), Oma Irama Berkelana I
(1978) Oma Irama Berkelana II (1978), Begadang (1978), Raja
Dangdut (1978), Cinta Segitiga (1979), Camelia (1979),
Perjuangan dan Doa (1980), Melodi Cinta Rhoma Irama (1980),
Badai di Awal Bahagia (1981), Satria Bergitar (1984), Cinta
Kembar (1984), Pengabdian (1985), Kemilau Cinta di Langit
Jingga (1985), Menggapai Matahari I (1986), Menggapai
Matahari II (1986), Nada-nada Rindu (1987), Bunga Desa
(1988), Jaka Swara (1990), Nada dan Dawah (1991), serta
Tabir Biru (1994), diteruskannya dengan penerbitan
soundtrack yang laris manis.
15. Film berjudul Satria Bergitar menelan biaya Rp 750 juta
(padahal itu tahun 1984).
16. Rhoma tidak pernah makan uang dari hasil film, hanya
dari hasil penjualan kaset. Uang hasil film disumbangkan
untuk masjid, yatim piatu, kegiatan remaja dan perbaikan
kampung.
17. Sejeblok-jebloknya kaset Rhoma Irama di pasaran, minimal
akan terjual sampai 400 ribu copy per album (gila banget!)
18. Sepanjang karirnya, di tahun 1980 an,,Rhoma Irama sudah
dua kali hampir mati saat konser, saat dirinya kesetrum
kabel listrik yang melintas di panggung.
19. Rhoma IRama banyak dijadikan bahan rujukan penelitian.
Ada sekitar 7 skripsi tentang dirinya dan musik yang telah
dihasilkan.
20. William H. Frederick, Doktor Sosiologi, Universitas
Ohio, AS pada 1985, dalam tesisnya, Rhoma Irama and The
Dangdut Style: Aspect of Contemporary Indonesia Popular
Culture menyebutkan : Rhoma Irama adalah revolusioner dalam
dunia musik Indonesia. Bila di dunia musik Amerika sosok
Mick Jagger sangat berpengaruh, di Indonesia, bandingan
sosok yang sepadan dengannya ada pada figur Rhoma Irama".
21. Akhir April 1994, Rhoma Irama menandatangani MoU dgn
Tanaka dari Life Record Jepang di Tokyo. Sebanyak 200 buah
judul lagunya direkam kedalam bahasa Inggris dan
Jepang,diedarkan di pasar Internasional.
22. MURI memasukkan Rhoma dan Elvy sebagai raja dan ratu
dangdut Indonesia, jauh sebelum itu, di tahun 1985, majalah
Asia Week telah menempatkan Rhoma Irama sebagai raja musik
Asia Tenggara.
23. Telah menghasilkan lebih dari 600 buah ( 685 judul lagu).
Beberapa album di antaranya memperoleh 11 Golden Plate
Award, hingga pantaslah kiranya disebut Raja Dangdut.
24. Album Begadang merupakan kaset Indonesia pertama yang
menyelipkan lirik lagu pada sampul/cover kasetnya.
26. Lagu 135.000.000 adalah satu-satunya lagu di Indonesia
yang judulnya berubah-ubah setiap tahun. Rhoma pernah
menyanyikannya menjadi 165.000.000 pada pertunjukan
Indonesia Musik Festival di Istora Senayan, menjadi
185.000.000 pada pertunjukan Semarak Dangdut di Ancol dan
belakangan menjadi 200.000.000.
27. Lagu Judi menjadi titik awal kemunculan kembali Soneta
di TVRI setelah dicekal selama 11 tahun, sejak tahun 1977.
28. Lagu Judi muncul pertama kali di TVRI pada tanggal 8 Mei
1988 pada acara Kamera Ria
29. Gitar-gitar yang dipakai Rhoma selalu setingkat lebih
baik daripada gitar-gitar yang digunakan para gitaris
Indonesia. Salah satu gitar terbaiknya gitar headless,
Steinberger yang merupakan gitar wireless pertama di dunia.
Menurut Alm. Benny Muharram (kakak kandung Rhoma), salah
satu gitar berharga 200 juta perbuah yg dibeli tahun 1996.
Padahal Rhoma Irama memiliki 5 buah gitar Steinberger yg
dipakai sejak 80an.
30. Ia terlibat dlm dunia politik. Di masa Orde Baru, sempat
jadi maskot PPP, setelah dimusuhi Pemerintah Orde baru
karena menolak gabung dgn Golkar. Rhoma Sempat tidak aktif
berpolitik, sebelum terpilih sebagai anggota DPR mewakili
utusan Golongan yakni mewakili seniman dan artis tahun 1993.
31. Tahun 2003, Rhoma menjadi sorotan media karena
mengkritik Inul Daratista, dengan mengatas-namakan
organisasi PAMMI (Persatuan Artis Musik Melayu Indonesia),
menentang peredaran album Goyang Inul.
32. Menikahi Ricca Rachim, juga seorang wanita Nasrani yang
kemudian menjadi muslim setelah dinikahinya lawan main
beberapa film seperti Melodi Cinta, Badai di Awal Bahagia,
Camellia, Cinta Segitiga, Pengabdian, Pengorbanan, dan
Satria Bergitar. Hingga sekarang, Ricca tetap mendampingi
Rhoma sebagai istri.
33. Tanggal 2 Agustus 2005, mengumumkan telah menikahi artis
sinetron Angel Lelga secara siri pada 6 Maret 2003, namun
hari itu juga ia menceraikannya.
Prestasi-prestasi Rhoma Irama sepanjang kariernya:
1. Tahun 1971, juara I lomba menyanyi tingkat ASEAN di
Singapura,
2. Agustus 1985, majalah Asia Week edisi XVI menempatkan
Rhoma Irama
sebagai Raja Musik Asia Tenggara,
3. Tahun 1992, mendapatkan pengakuan oleh dunia musik
Amerika, saat majalah Entertainment edisi Februari tahun
tersebut mencantumkannya sebagai The Indonesian Rocker,
4. 16 November 2007 menerima penghargaan sebagai The South
East Asia Superstar Legend di Singapura,
5. 23 Desember 2007 Rhoma menerima Lifetime Achievement
Award pada penyelenggaran perdana Anugerah Musik Indonesia
(AMI) Dangdut Awards,
6. Album Begadang masuk dalam 150 Album terbaik sepanjang
masa versi majalah Rolling Stones.
7. telah menciptakan 600 lebih lagu Dangdut, sekaligus
memperoleh predikat pencipta lagu Dangdut terlaris,
8. Mendapatkan gelar Professor Honoris Causa dalam bidang
musik yang diterimanya dari dua universitas berbeda, yaitu
dari Northern California Global University dan dari American
University of Hawaii, keduanya dari Amerika, meski di
kemudian hari menjadi kontroversial
9. Namanya diabadikan sebagai nama piala untuk 6 kategori
permainan instrumen musik Dangdut,
Elvis saja bisa menjadi raja dengan gitarnya, saya juga
bisa. (Rhoma Irama)
sumber