|
|
|
|
|
|
BANYAK wanita di Indonesia ternyata tidak pernah mencapai
orgasme walaupun telah lama menikah. Di antara disfungsi seksual
yang dapat terjadi pada wanita, hambatan orgasme paling banyak
dijumpai. Kok bisa?
"Wanita yang sudah lama menikah memang bisa mengalami hambatan
orgasme. Masalah tersebut disebabkan oleh komunikasi seksual
yang tidak efektif antara pasangan suami istri," tutur Prof
Wimpie Pangkahila SpAnd FAACC di sela-sela acara seminar
seksualitas di Cilantro, Wisma BNI 46 Jakarta, Jumat (8/8/2008).
Menurut Guru Besar dan Ketua Pusat Studi Andrologi dan Seksologi
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Bali ini, kurangnya
pengetahuan seksual menyebabkan banyak pasangan suami istri yang
tidak mengerti peranan rangsangan dan posisi hubungan seksual
bagi tercapainya orgasme pada wanita. Maka banyak orang yang
melakukan hubungan seksual dengan posisi pria di atas karena
menganggap posisi itu yang normal dan dapat memuaskan wanita.
Padahal posisi pria di atas tidak selalu memberikan rangsangan
seksual yang cukup bagi wanita.
"Banyaknya pria yang mengalami disfungsi seksual, khususnya
ejakulasi dini dan disfungsi ereksi, juga merupakan alasan yang
kuat mengapa banyak wanita mengalami hambatan orgasme walaupun
telah lama menikah," jelas Wimpie yang juga menjabat Ketua
Program Magister Ilmu Kedokteran Reproduksi di Universitas
Udayana, Bali.
Untuk mengatasi hambatan orgasme, Wimpie menyarankan agar
masing-masing pasangan mencari penyebab disfungsi seksual itu
dan penyebab tersebut harus diatasi.
"Kalau penyebabnya hanya rangsangan seksual yang tidak cukup
akibat posisi yang tidak menyenangkan, maka penyebab inilah yang
harus disingkirkan. Ini berarti pihak pria harus memberikan
rangsangan pendahuluan yang cukup atau dengan mengubah posisi
yang efektif menimbulkan rangsangan bagi wanita. Tetapi kalau
penyebabnya karena pasangannya mengalami ejakulasi dini, maka
ejakulasi dinilah yang harus diatasi terlebih dahulu. Demikian
juga bila terdapat penyakit tertentu, seperti diabetes, harus
diatasi terlebih dahulu," jelasnya panjang lebar.
Selain itu, Wimpie menambahkan, wanita dengan bantuan
pasangannya juga dapat melakukan sex therapy, suatu latihan
seksual. Dengan latihan ini maka wanita dibawa pada suatu
keadaan yang meningkatkan faktor yang erotik, dan mengurangi
faktor yang menghambat reaksi seksual.
"Latihan melalui rangsangan oleh suami ini bertujuan memberikan
kesempatan bagi istri untuk memusatkan perasaan seksualnya,
menemukan apa yang disukainya, lalu menginformasikan kepada
pasangannya. Suami tidak seharusnya menuntut agar istrinya
langsung mencapai orgasme. Justru bila istri menyadari bahwa
dirinya bebas mengekspresikan dirinya sendiri, maka akan
terbentuk suatu perasaan seksual yang dapat menimbulkan
orgasme," pungkas Wimpie.(tty)
Sumber :
www.okezone.com |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|